Wednesday, August 5, 2015

Kanker Usus / Kolorektal Cancer

Kanker usus atau sering disebut kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada jaringan kolon / usus besar atau rektum. 



Untuk dapat lebih memahami mengenai kanker ini, maka kita perlu mengetahui sistem pencernaan manusia normal. Sistem pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan memproses makanan untuk menghasilkan energi dengan jalan proses penceranaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim yang terbentang mulai dari mulut (oris). Bagian terakhir dari sistem ini (yaitu di kolon/usus besar) menyerap cairan dan membentuk limbah padat (tinja) yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.

Susunan Saluran Pencernaan
      

     1.      Oris (rongga mulut)
a.       Rongga mulut
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut:
1)      Pencernaan mekanik
2)      Pencernaan kimiawi
            Fungsi rongga mulut:
1)      Mengerjakan pencernaan pertama dengan  jalan mengunyah
2)      Untuk berbicara
3)      Bila perlu, digunakan untuk bernafas.
b.      Pipi dan bibir
Mengandung otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara, di sebelah luar, pipi dan bibir diselimuti oleh kulit dan di sebelah dalam di selimuti oleh selaput lendir atau mukosa.
c.       Gigi
Terdapat 2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6 - 7 bulan dan lengkap pada umur 2 ½  tahun jumlahnya 20 buah dan gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah.
Fungsi gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, serta gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.




d.      Lidah
Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).



Fungsi Lidah:
1)      Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
2)      Mencampur makanan dengan ludah
3)      Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
4)      Untuk berbicara
5)      Untuk mengecap manis, asin dan pahit
6)      Untuk merasakan dingin dan panas.
Kelenjar ludah :
1)      Kelenjar parotis, terletak di sebelah bawah, dekat dengan daun telinga, di antara otot pengunyah dengan kulit pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam rongga mulut melalui satu lubang di hadapannya gigi molar / geraham kedua atas. Saliva yang disekresikan sebanyak 25 - 35 %.
2)      Kelenjar Sublinguinalis, terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang disekresikan sebanyak 3 - 5 %
3)      Kelenjar Submandibularis, terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Saliva yang disekresikan sebanyak 60 - 70 %.

      2.      Faring (tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. 
       
      3.      Esofagus (kerongkongan)
Esofagus adalah suatu saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung, yang letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap – tiap ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinchter / katup yang berperan sebagai barier terhadap refluks / aliran balik isi lambung kedalam esophagus.
      
      4.      Gaster  (lambung)
Merupakan organ otot berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas sebelah kiri. Fungsi dari lambung adalah untuk menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh gerakan peristaltik lambung dan getah lambung.
Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a.       Pepsin
b.      Asam lambung (HCl)
c.       Renin
Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
      5.      Intestinum minor
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat - zat yang akan diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Usus halus berfungsi menyerap sari-sari makanan.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
a.       Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Panjangnya sekitar 20 cm. Merupakan bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke jejunum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
b.      Usus kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong". Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Panjangnya 2,5 m. Terjadi pencernaan secara kimiawi.
c.       Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjangnya 3,6 m.

         6.      Intestinum Mayor
Bakteri yang terdapat banyak di dalam usus besar, berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
a.     Menyerap air dari makanan
b.    Tempat tinggal bakteri E.Coli
c.     Tempat feses
Usus besar terdiri dari :
a.         Seikum
Seikum (bahasa latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm
b.         Kolon asendens
Panjang 13 cm. Terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas.  
c.         Kolon transversum
Panjangnya ± 38 cm. Membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens
d.        Kolon desendens
       Panjangnya ± 25 cm. Terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah.
1.                                                            e.     Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Lanjutan dari kolon desendens terletak miring. Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri. Bentuknya menyerupai huruf S. Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.



      7.      Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

      8.      Anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Alat-alat Penghasil Getah Cerna
1.      Kelenjar Ludah :
a.       Kelenjar (glandula) parotis
b.      Kelenjar submaksilaris
c.       Kelenjar sublingualis
2.      Hati
Merupakan organ terbesar di dalam tubuh, berwarna coklat kemerahan dengan berat ±1 ½ kg. Organ ini berperang penting dalam dalam metabolisme dan penetralan obat.
3.      Kandung empedu
Organ ini berbentuk buah pir, terletak dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati. Berwarna hijau gelap dan berfungsi dalam pencernaan serta penyerapan lemak
4.      Pankreas
Terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan dengan duodenum.
Fungsi utama pankreas:
a.       Menghasilkan enzim pencernaan
b.      Menghasilkan hormon

Sebagian besar kanker pada saluran gastrointestinal, terjadi pada usus besar dan rectum. Kanker usus besar dan kanker rektum memiliki banyak kesamaan. Kanker usus berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Sebagian besar kanker bermula sebagai polip usus. Polip adenoma ini dapat berkembang menjadi kanker. Mengangkat polip sedini mungkin dapat melindungi dari kemungkinan terkena kanker. Lebih dari 95% dari kanker usus besar dan rektum adalah berjenis adenokarsinoma. Kanker ini dimulai pada sel - sel yang melapisi bagian dalam usus besar dan rektum.


Penyebab Kanker Usus

Penyebab kanker usus hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan terjadinya kanker usus, antara lain:
1.       Usia. Golongan orang tua (berusia diatas 50 tahun) lebih beresiko terkena kanker usus
  1. Pola makan yang minim sayuran dan buah-buahan
  2. Obesitas atau penderita diabetes
  3. Merokok dan / atau pecandu alkohol
  4. Riwayat polip usus atau penyakit usus. Orang - orang yang sering mengalami polip usus, penyakit ulcerative colitis ataupun penyakit Crohn, lebih besar resikonya untuk terkena kanker kolorektal
  5. Riwayat kanker usus dalam keluarga. Jika Ada keluarga dekat (orangtua atau saudara kandung) yang menderita kanker ini, risiko terkena kanker mungkin meningkat

Gejala Kanker Usus

Kanker kolorektal biasanya tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala biasanya baru timbul pada stadium lanjut. Gejala-gejala kanker usus, yaitu:
1.      Tinja berbentuk runcing(seperti pinsil)
      2.      Darah dalam tinja 
      3.      Perubahan kebiasaan BAB (diare atau sembelit yang semakin intens).
      4.      Sakit perut
      5.      Sering kelelahan
      6.      penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab jelas



Bagaimana Kanker Usus Diketahui

Anda yang berusia 50 tahun ke atas ataupun memiliki riwayat keluarga terkena kanker usus, sangat disarankan untuk melakukan SKRINING secara berkala mulai usia 50 tahun untuk deteksi dini kanker usus. Mengapa ? Karena ketika polip pra - kanker dan kanker usus besar di temukan dan di obati pada tahap awal, angka kesembuhan mendekati 100 persen. Kolonoskopi umumnya dianggap sebagai skrining dan diagnosa terbaik untuk kanker usus besar.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:
  1. Kolonoskopi : teropong usus besar
  2. Guaiac Fecal Occult Blood Test (GFOBT) : untuk menemukan darah dalam tinja - gejala awal kanker usus, biasanya dilanjutkan dengan kolonoskopi
  3. Enema barium : tablet barium dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus kemudian dilakukan foto rontgen
  4. Digital Rectal Examinations (DRE) : colok dubur
  5. Test penanda tumor CEA dan CA 19-9, yaitu melalui pengambilan sample darah untuk meneliti adanya peningkatan protein tertentu yang terkait dengan keberadaan kanker usus.

  6. Colonoscopy

    Colonoscopy
Tahapan Perkembangan Kanker Usus
  1. Stadium 0 merupakan tahap ditemukannya sel - sel kanker hanya pada lapisan terdalam kolon atau rektum.
  2. Stadium I merupakan tahapan dimana sel - sel kanker telah tumbuh ke dinding dalam kolon atau rektum, tetapi tapi belum tembus keluar.
  3. Stadium II merupakan tahapan kanker yang mungkin telah menyerang jaringan di sekitarnya, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening.
  4. Stadium III merupakan tahapan dimana kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh yang lain.
  5. Stadium IV merupakan tahapan kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya hati atau paru-paru.


Pengobatan Kanker Usus

Tergantung pada tahap kanker anda, dua atau lebih jenis pengobatan dapat digunakan pada saat yang sama, atau dilakukan satu persatu.
Empat jenis utama pengobatan untuk kanker kolorektal adalah:
      1.      Pembedahan
      2.      Radioterapi
      3.      Kemoterapi
      4.      Target terapi

Pembedahan untuk Kanker Usus

Pembedahan biasanya merupakan pengobatan utama untuk kanker usus stadium awal.
Suatu Polipectomi adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh dokter (ahli endoskopi) untuk mengangkat polip usus yang dianggap berbahaya (mengarah ke pra - kanker) pada saat dilakukannya kolonoskopi.




Bila sudah menjadi kanker, maka perlu dilakukan tindakan operasi yang disebut kolektomi atau reseksi segmental. Biasanya dokter akan mengangkat bagian usus yang terkena kanker (termasuk node getah bening didekatnya) dan kemudian menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa. Pada operasi ini, dokter mungkin menganggap perlu untuk membuat lubang pembuangan tinja sementara (ostomi) di pinggang pasien untuk memberikan waktu ususnya sembuh.

Suatu bedah laparoskopi kolostomi, menggunakan tehnik yang lebih canggih yang tidak memerlukan sayatan panjang seperti pada operasi pembedahan biasa (open surgery). Beberapa manfaat dari metode ini adalah rasa sakit sesudah operasi jauh lebih berkurang dan pasien tidak perlu rawat inap terlalu lama di RS.

Untuk jenis kanker dubur (rectum) stadium awal, dokter bisa melakukan pembedahan seperti eksisi local dan reseksi trans - anal local, dengan alat ditempatkan ke dalam anus, tanpa harus membuat sayatan pada kulit.

Pada kasus kanker usus dan kanker rectum tahap II dan III, mungkin memerlukan penanganan / pembedahan yang lebih serius, dengan salah satu metode ini:
  • Reseksi Low Anterior
Metode ini dilakukan bila posisi kanker terletak diatas rectum dekat dengan perbatasan usus besar. Dokter bedah perlu membuat sayatan terbuka pada perut untuk mengangkat bagian yang terkena kanker (beserta kelenjar getah bening terinfeksi), tanpa mempengaruhi Anus. Pada metode ini, pasien masih dapat BAB seperti biasa (melalui anus).
  • Proctectomy dengan colo-anal anastomotosis
Bila letak kanker diantara bagian tengah dan 2/3 bawah dubur, maka seluruh rektum dan usus besar yang melekat pada anus perlu diangkat. Ini disebut anastomosis colo-anal (anastomosis berarti koneksi). Ini adalah operasi yang sulit untuk dilakukan. Untuk itu dokter akan membuat kantong pembuangan tinja sementara (ostomi) hingga ususnya sembuh. Operasi kedua diperlukan kemudian untuk menutup pembukaan ostomi.
  • Reseksi Abdominoperineal (AP)
Bila kankernya berada pada bagian bawah rectum dekat dengan anus, maka ahli bedah perlu mengangkat juga anusnya. Akibatnya sebuah lubang pembuangan tinja (ostomi) permanent perlu dibuat untuk mengeluarkan tinja/kotoran dari tubuh pasien selanjutnya
  • Eksenterasi panggul
Jika kanker rektum sudah menyebar ke organ terdekat, maka diperlukan suatu pembedahan radikal, yang mungkin melibatkan pengangkatan usus besar, anus ataupun kandung kemih / prostate / rahim yang terinfeksi. Suatu ostomi diperlukan untuk pembuangan tinja permanent. Jika kandung kemih diangkat, sebuah urostomy (pembuka untuk buangan air seni) juga diperlukan.


Efek samping Pembedahan.

Efek samping dari operasi tergantung pada banyak hal, seperti tingkat operasi dan kesehatan umum seseorang sebelum operasi. Rasa sakit sesudah operasi, umum dirasakan. Efek lain yang mungkin timbul antara lain : pendarahan, pembekuan darah di kaki, dan kerusakan organ terdekat selama operasi. Pada kasus yang jarang terjadi, sambungan usus bisa bocor dan menyebabkan infeksi. Selain itu setelah operasi, kemungkinan bisa timbul jaringan parut pada bagian kulit yang dioperasi.
Pembuatan ostomi ataupun urostomi juga kadang bisa menimbulkan rasa ganjil dan stress bagi pasien pada tahap awal. Untuk itu, diperlukan bimbingan dari paramedic Anda agar Anda bisa terbiasa menjalani kebiasaan BAB maupun berkemih yang baru.
Pembedahan juga bisa berdampak pada kehidupan seksual Anda. Beberapa efek samping yang mungkin timbul antara lain, tidak keluarnya air mani saat orgasme, gangguan ereksi pada pria, serta rasa sakit dan menurunnya gairah seksual pada wanita.


Radioterapi untuk Kanker Usus

Radioterapi dalam mengobati kanker usus terutama digunakan ketika sel-sel kankernya sudah menempel ke organ dalam atau ke lapisan dalam perut (abdomen). Dalam hal ini radioterapi digunakan setelah operasi pengangkatan untuk memastikan seluruh sel-sel kanker yang tersisa mati. Radiasi jarang digunakan untuk mengobati kanker usus besar yang telah menyebar (metastasis).
Untuk kanker rektum, radiasi sering diberikan baik sebelum atau setelah operasi untuk membantu mencegah kankernya kambuh.
Sebuah tehnik khusus radioterapi dapat dilakukan pada kasus kanker dubur dengan tumor kecil. Tehnik radio - surgery terapi ini memungkinkan pengangkatan tumor, tanpa perlu melakukan operasi pembedahan terbuka.
Brachytherapy (terapi radiasi internal): Dalam metode ini, pelet kecil atau biji bahan radioaktif ditempatkan langsung ke kankernya dalam jangka pendek dengan tujuan mematikan kankernya tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya. Metode ini dilakukan untuk orang - orang yang karena satu dan lain hal tidak dapat menjalani operasi.


Kemoterapi untuk Kanker Usus

Kemoterapi melibatkan penggunaan obat - obatan melalui infus ke dalam aliran darah ataupun tablet minum untuk mematikan sel-sel kankernya. Kemo kadang digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan kankernya, atau pada kasus kanker usus yang telah bermetastasis ke hati.


Target Terapi untuk Kanker Usus

Target terapi, kadang disebut sebagai smart drugs, yaitu hanya memfokuskan diri untuk mematikan sel-sel kankernya, sehingga tidak mengganggu sel-sel normal lainnya.
Contoh obat-obatan target terapi untuk kanker usus, adalah: bevacizumab (Avastin ®), panitumumab (vectibix), dan cetuximab (Erbitux). Obat ini merupakan antibodi monoclonal buatan (versi manusia) untuk menyerang kanker pada akar molekulnya.
Target terapi biasanya dilakukan bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan.


Pencegahan Kanker Usus

Tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker usus adalah dengan rajin mengkonsumsi serat (biji-bijian, buah-buahan dan sayuran).Hindari makanan yang berbahan pewarna, pengawet, alcohol dan rokok. Banyak minum air putih dan hindari stress.

Selain itu penting bagi Anda yang berusia diatas 50 tahun untuk rajin melakukan skrining kanker usus melalui teropong usus (Kolonoskopi) sebagai bagian dari periodic check up Anda. 



2 comments:

  1. Saya ingin mengkisahkan pengalaman bapak saya yang dahulu nya juga mengidap tumor usus dan beliau tidak mau oprasi dan pemindahan anus ke pinggang,Beliau sudah menempuh brbagai pengobatan dan pada puncak nya sampai pergi ke penang untuk brobat tapi sampai di sana juga tidak ada perkembangan karna bapak tidak mau oprasi dia tetap keukeuh.
    Akhir nya bapak saya disaran kan untuk kembali pulang.

    Pada saat di perjalanan pulang kami ketemu seseorang di airport ...
    Beliau menyarankan untuk segera brobat ke dokter yusuf yang kata nya punya obat untuk menyembuhkan bapak saya tanpa oprasi.
    Karna kata beliau kalau kakak nya juga dulu mengidap tumor usus 12 jari dan sembuh setelah brobat ke dokter yusuf itu selama 4 bulan rutin..
    Beliau pun memberkan no kontak dokter yusuf nya kepada kami.
    Dan beliau brkata tak ada salah nya coba brobat ke beliau seperti itu.
    Akhirnya sesampai nya kami dirumah saya mencoba menghubungi dokter yusuf nya...guna Ingin konsultasi dan brobat dengan beliau.
    Dan kami pun mencoba br ikhtiar selama 4 bulan.
    Kami hanya bisa pesan obat nya saja karna tidak bisa langsung datang ke alamat nya mengiangat kondisi bapak semakin lemah.
    Akhir nya setelah 4 bulan doa kami di jabah allah ...
    Bapak pun sembuh dari tumor usus nya, dan buang air besar nya juga sudah normal lagi. Dan setelah di USG di rumah sakit Hasan sadikin tumor nya sudah menghilang dan juga di endoscopy usus nya juga sudah br sih. Jadi saran saya untuk yang masih sakit dan Ingin sembuh segera coba brobat dengan Dr yusuf.
    Ini nomor nomor beliau.
    0-8-5-3-6-1-6-7-5-2-3-2
    Kalau mau brobat dan Ingin sembuh segera lah hubungi beliau beliau punya obat racikan yang dapat menyembuh penyakit ini tanpa. Oprasi dengan jauh lebih baik dan sudah tr bukti sudah banyak orang yang sembuh.

    ReplyDelete
  2. Saya selaku anak dari bapak abdul rani sangat sangat br trimakasih kepada bapak Dokter yusuf yang sudah membantu menyembuhkan bapak saya dari penyakit kanker usus stadium 3.
    selama 8 bulan dengan minum obat racikam beliau akhir nya bapak saya bisa sembuh sedia kala. sekali lagi trimakasih untuk Dokter yusuf atas pr hatian nya, konsultasi rutin nya dan obat racikan khusus nya.
    Buat saudara yang mengalami penyakit kanker usus atau kanker lain nya dan masih mencari obat yang dapat menyembuhkan nya coba hubungi dokter yusuf beliau ada obat racikan khusus yaitu extrak daun batakan dan lain nya yang secara nyata menyembuhkan bapak saya. obat nya sangat mahal tapi sudah tr bukti karna bapak saya juga sudah sembuh dari kanker.Dan ini nomor Dr yusuf bila mau serius brobat seperti saya yang jauh dengan beliau saya brobat via WA dan obat yang saya pesan selama ini dan konsultasi rutin di nomor WA Dokter yusuf 085361675232

    ReplyDelete