Kanker
usus atau sering disebut kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker
yang terjadi pada jaringan kolon / usus besar atau rektum.
Untuk dapat lebih memahami mengenai kanker ini, maka kita perlu mengetahui sistem pencernaan manusia normal. Sistem pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan memproses makanan untuk menghasilkan energi dengan jalan proses penceranaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim yang terbentang mulai dari mulut (oris). Bagian terakhir dari sistem ini (yaitu di kolon/usus besar) menyerap cairan dan membentuk limbah padat (tinja) yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Untuk dapat lebih memahami mengenai kanker ini, maka kita perlu mengetahui sistem pencernaan manusia normal. Sistem pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan memproses makanan untuk menghasilkan energi dengan jalan proses penceranaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim yang terbentang mulai dari mulut (oris). Bagian terakhir dari sistem ini (yaitu di kolon/usus besar) menyerap cairan dan membentuk limbah padat (tinja) yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Susunan Saluran Pencernaan
a. Rongga mulut
Mulut
adalah permulaan saluran pencernaan. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga
mulut:
1) Pencernaan mekanik
2) Pencernaan kimiawi
Fungsi
rongga mulut:
1) Mengerjakan pencernaan
pertama dengan jalan mengunyah
2) Untuk berbicara
3) Bila perlu, digunakan untuk
bernafas.
b. Pipi dan bibir
Mengandung
otot-otot yang diperlukan dalam proses mengunyah dan bicara, di sebelah luar, pipi
dan bibir diselimuti oleh kulit dan di sebelah dalam di selimuti oleh selaput
lendir atau mukosa.
c. Gigi
Terdapat
2 kelompok yaitu gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6 - 7
bulan dan lengkap pada umur 2 ½ tahun
jumlahnya 20 buah dan gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun
jumlahnya 32 buah.
Fungsi
gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan makanan yang
keras dan liat, serta gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong.
d. Lidah
Bagian
lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini
merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).
Fungsi
Lidah:
1) Untuk membersihkan gigi
serta rongga mulut antara pipi dan gigi
2) Mencampur makanan dengan
ludah
3) Untuk menolak makanan dan
minuman kebelakang
4) Untuk berbicara
5) Untuk mengecap manis, asin
dan pahit
6) Untuk merasakan dingin dan
panas.
Kelenjar
ludah :
1) Kelenjar parotis, terletak di
sebelah bawah, dekat dengan daun telinga, di antara otot pengunyah dengan kulit
pipi. Cairan ludah hasil sekresinya dikeluarkan melalui duktus stesen kedalam
rongga mulut melalui satu lubang di hadapannya gigi molar / geraham kedua atas.
Saliva yang disekresikan sebanyak 25 - 35 %.
2) Kelenjar Sublinguinalis,
terletak dibawah lidah salurannya menuju lantai rongga mulut. Saliva yang
disekresikan sebanyak 3 - 5 %
3) Kelenjar Submandibularis,
terletak lebih belakang dan kesamping dari kelenjar sublinguinalis. Saluran
menuju kelantai rongga mulut belakang gigi seri pertama. Saliva yang
disekresikan sebanyak 60 - 70 %.
2. Faring (tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara
rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang
rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang.
3. Esofagus (kerongkongan)
Esofagus adalah suatu
saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung, yang letaknya dibelakang
trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm. Fungsi dari esofagus adalah
menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap – tiap ujung
esofagus dilindungi oleh suatu spinchter / katup yang berperan sebagai barier
terhadap refluks / aliran balik isi lambung kedalam esophagus.
4. Gaster (lambung)
Merupakan organ otot
berongga yang besar yang letaknya di rongga perut atas sebelah kiri. Fungsi
dari lambung adalah untuk menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan
makanan oleh gerakan peristaltik lambung dan getah lambung.
Getah cerna lambung yang
dihasilkan :
a. Pepsin
b. Asam lambung (HCl)
c. Renin
Fungsi asam lambung sebagai
pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan
makanan agar mudah dicerna.
5. Intestinum minor
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut
zat - zat yang akan diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Usus halus berfungsi menyerap sari-sari
makanan.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
a. Usus dua belas jari
(duodenum)
Nama duodenum
berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua
belas jari. Panjangnya sekitar 20 cm. Merupakan bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke jejunum. Pada usus dua belas
jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
b. Usus kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa
Laton, jejunus, yang berarti "kosong". Menempati
2/5 sebelah atas dari usus halus. Panjangnya 2,5 m. Terjadi pencernaan secara
kimiawi.
c. Usus penyerapan (ileum)
Ileum adalah
bagian terakhir dari usus halus. Terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjangnya 3,6 m.
6. Intestinum Mayor
Bakteri
yang terdapat banyak di dalam usus besar, berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari
usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
a. Menyerap air dari makanan
b. Tempat tinggal bakteri E.Coli
c. Tempat feses
Usus
besar terdiri dari :
a.
Seikum
Seikum (bahasa latin: caecus,
"buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung
pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah
seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga
disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm
b.
Kolon asendens
Panjang 13 cm. Terletak di
abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas.
c.
Kolon transversum
Panjangnya ± 38 cm. Membujur dari kolon
asendens sampai ke kolon desendens
d.
Kolon desendens
Panjangnya
± 25 cm. Terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah.
1.
e. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Lanjutan dari kolon
desendens terletak miring. Terletak dalam rongga pelvis sebelah kiri. Bentuknya
menyerupai huruf S. Ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
7. Rektum
Rektum (Bahasa
Latin: regere,
"meluruskan, mengatur") adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
8. Anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan
fungsi utama anus.
Alat-alat
Penghasil Getah Cerna
1. Kelenjar Ludah :
a. Kelenjar (glandula) parotis
b. Kelenjar submaksilaris
c. Kelenjar sublingualis
2. Hati
Merupakan organ terbesar di
dalam tubuh, berwarna coklat kemerahan dengan berat ±1 ½ kg. Organ ini
berperang penting dalam dalam metabolisme dan penetralan obat.
3. Kandung empedu
Organ ini berbentuk buah
pir, terletak dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati. Berwarna
hijau gelap dan berfungsi dalam pencernaan serta penyerapan lemak
4. Pankreas
Terletak pada bagian
posterior perut dan berhubungan dengan duodenum.
Fungsi utama pankreas:
a. Menghasilkan enzim
pencernaan
b. Menghasilkan hormon
Sebagian besar kanker pada saluran gastrointestinal, terjadi pada usus besar dan rectum. Kanker usus besar dan kanker rektum memiliki banyak kesamaan. Kanker usus berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Sebagian besar kanker bermula sebagai polip usus. Polip adenoma ini dapat berkembang menjadi kanker. Mengangkat polip sedini mungkin dapat melindungi dari kemungkinan terkena kanker. Lebih dari 95% dari kanker usus besar dan rektum adalah berjenis adenokarsinoma. Kanker ini dimulai pada sel - sel yang melapisi bagian dalam usus besar dan rektum.
Penyebab kanker usus hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan terjadinya kanker usus, antara lain:
1.
Usia.
Golongan orang tua (berusia diatas 50 tahun) lebih beresiko terkena kanker usus
- Pola
makan yang minim sayuran dan buah-buahan
- Obesitas
atau penderita diabetes
- Merokok
dan / atau pecandu alkohol
- Riwayat
polip usus atau penyakit usus. Orang - orang yang sering mengalami polip
usus, penyakit ulcerative colitis ataupun penyakit Crohn, lebih besar
resikonya untuk terkena kanker kolorektal
- Riwayat
kanker usus dalam keluarga. Jika Ada keluarga dekat (orangtua atau saudara
kandung) yang menderita kanker ini, risiko terkena kanker mungkin
meningkat
Gejala Kanker Usus
Kanker kolorektal biasanya tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala biasanya baru timbul pada stadium lanjut. Gejala-gejala kanker usus, yaitu:
1. Tinja berbentuk runcing(seperti pinsil)
2. Darah dalam tinja
3. Perubahan kebiasaan BAB (diare atau sembelit yang semakin
intens).
4. Sakit perut
5. Sering kelelahan
6. penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab jelas
Bagaimana Kanker Usus Diketahui
Anda yang berusia 50 tahun ke atas ataupun memiliki riwayat keluarga terkena kanker usus, sangat disarankan untuk melakukan SKRINING secara berkala mulai usia 50 tahun untuk deteksi dini kanker usus. Mengapa ? Karena ketika polip pra - kanker dan kanker usus besar di temukan dan di obati pada tahap awal, angka kesembuhan mendekati 100 persen. Kolonoskopi umumnya dianggap sebagai skrining dan diagnosa terbaik untuk kanker usus besar.
Beberapa
pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:
- Kolonoskopi : teropong usus besar
- Guaiac
Fecal Occult Blood Test (GFOBT) : untuk menemukan darah dalam tinja - gejala
awal kanker usus, biasanya dilanjutkan dengan kolonoskopi
- Enema
barium : tablet barium dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus
kemudian dilakukan foto rontgen
- Digital
Rectal Examinations (DRE) : colok dubur
- Test penanda tumor CEA dan CA 19-9, yaitu melalui pengambilan sample darah untuk meneliti adanya peningkatan protein tertentu yang terkait dengan keberadaan kanker usus.
Colonoscopy Colonoscopy
Tahapan
Perkembangan Kanker Usus
- Stadium
0 merupakan tahap ditemukannya sel - sel kanker hanya pada lapisan
terdalam kolon atau rektum.
- Stadium
I merupakan tahapan dimana sel - sel kanker telah tumbuh ke dinding dalam
kolon atau rektum, tetapi tapi belum tembus keluar.
- Stadium
II merupakan tahapan kanker yang mungkin telah menyerang jaringan di
sekitarnya, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening.
- Stadium
III merupakan tahapan dimana kanker telah menyebar ke kelenjar getah
bening di sekitarnya, tetapi belum menyebar ke bagian tubuh yang lain.
- Stadium IV merupakan tahapan kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya hati atau paru-paru.
Tergantung pada tahap kanker anda, dua atau lebih jenis pengobatan dapat digunakan pada saat yang sama, atau dilakukan satu persatu.
Empat
jenis utama pengobatan untuk kanker kolorektal adalah:
1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Target terapi
Pembedahan untuk Kanker Usus
Pembedahan
biasanya merupakan pengobatan utama untuk kanker usus stadium awal.
Suatu Polipectomi adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh dokter (ahli endoskopi) untuk mengangkat polip usus yang dianggap berbahaya (mengarah ke pra - kanker) pada saat dilakukannya kolonoskopi.
Suatu Polipectomi adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh dokter (ahli endoskopi) untuk mengangkat polip usus yang dianggap berbahaya (mengarah ke pra - kanker) pada saat dilakukannya kolonoskopi.
Bila sudah menjadi kanker, maka perlu dilakukan tindakan operasi yang disebut kolektomi atau reseksi segmental. Biasanya dokter akan mengangkat bagian usus yang terkena kanker (termasuk node getah bening didekatnya) dan kemudian menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa. Pada operasi ini, dokter mungkin menganggap perlu untuk membuat lubang pembuangan tinja sementara (ostomi) di pinggang pasien untuk memberikan waktu ususnya sembuh.
Suatu bedah laparoskopi kolostomi, menggunakan tehnik yang lebih canggih yang tidak memerlukan sayatan panjang seperti pada operasi pembedahan biasa (open surgery). Beberapa manfaat dari metode ini adalah rasa sakit sesudah operasi jauh lebih berkurang dan pasien tidak perlu rawat inap terlalu lama di RS.
Untuk jenis kanker dubur (rectum) stadium awal, dokter bisa melakukan pembedahan seperti eksisi local dan reseksi trans - anal local, dengan alat ditempatkan ke dalam anus, tanpa harus membuat sayatan pada kulit.
Pada kasus kanker usus dan kanker rectum tahap II dan III, mungkin memerlukan penanganan / pembedahan yang lebih serius, dengan salah satu metode ini:
- Reseksi
Low Anterior
Metode ini dilakukan bila
posisi kanker terletak diatas rectum dekat dengan perbatasan usus besar. Dokter
bedah perlu membuat sayatan terbuka pada perut untuk mengangkat bagian yang
terkena kanker (beserta kelenjar getah bening terinfeksi), tanpa mempengaruhi
Anus. Pada metode ini, pasien masih dapat BAB seperti biasa (melalui anus).
- Proctectomy
dengan colo-anal anastomotosis
Bila letak kanker diantara
bagian tengah dan 2/3 bawah dubur, maka seluruh rektum dan usus besar yang
melekat pada anus perlu diangkat. Ini disebut anastomosis colo-anal
(anastomosis berarti koneksi). Ini adalah operasi yang sulit untuk dilakukan.
Untuk itu dokter akan membuat kantong pembuangan tinja sementara (ostomi)
hingga ususnya sembuh. Operasi kedua diperlukan kemudian untuk menutup
pembukaan ostomi.
- Reseksi
Abdominoperineal (AP)
Bila kankernya berada pada
bagian bawah rectum dekat dengan anus, maka ahli bedah perlu mengangkat juga
anusnya. Akibatnya sebuah lubang pembuangan tinja (ostomi) permanent perlu
dibuat untuk mengeluarkan tinja/kotoran dari tubuh pasien selanjutnya
- Eksenterasi
panggul
Jika kanker rektum sudah
menyebar ke organ terdekat, maka diperlukan suatu pembedahan radikal, yang
mungkin melibatkan pengangkatan usus besar, anus ataupun kandung kemih / prostate
/ rahim yang terinfeksi. Suatu ostomi diperlukan untuk pembuangan tinja
permanent. Jika kandung kemih diangkat, sebuah urostomy (pembuka untuk buangan
air seni) juga diperlukan.
Efek samping Pembedahan.
Efek samping dari operasi tergantung pada banyak hal, seperti tingkat operasi dan kesehatan umum seseorang sebelum operasi. Rasa sakit sesudah operasi, umum dirasakan. Efek lain yang mungkin timbul antara lain : pendarahan, pembekuan darah di kaki, dan kerusakan organ terdekat selama operasi. Pada kasus yang jarang terjadi, sambungan usus bisa bocor dan menyebabkan infeksi. Selain itu setelah operasi, kemungkinan bisa timbul jaringan parut pada bagian kulit yang dioperasi.
Pembuatan ostomi ataupun
urostomi juga kadang bisa menimbulkan rasa ganjil dan stress bagi pasien pada
tahap awal. Untuk itu, diperlukan bimbingan dari paramedic Anda agar Anda bisa
terbiasa menjalani kebiasaan BAB maupun berkemih yang baru.
Pembedahan juga bisa
berdampak pada kehidupan seksual Anda. Beberapa efek samping yang mungkin
timbul antara lain, tidak keluarnya air mani saat orgasme, gangguan ereksi pada
pria, serta rasa sakit dan menurunnya gairah seksual pada wanita.
Radioterapi untuk Kanker Usus
Radioterapi dalam mengobati kanker usus terutama digunakan ketika sel-sel kankernya sudah menempel ke organ dalam atau ke lapisan dalam perut (abdomen). Dalam hal ini radioterapi digunakan setelah operasi pengangkatan untuk memastikan seluruh sel-sel kanker yang tersisa mati. Radiasi jarang digunakan untuk mengobati kanker usus besar yang telah menyebar (metastasis).
Untuk kanker rektum,
radiasi sering diberikan baik sebelum atau setelah operasi untuk membantu
mencegah kankernya kambuh.
Sebuah tehnik khusus
radioterapi dapat dilakukan pada kasus kanker dubur dengan tumor kecil. Tehnik
radio - surgery terapi ini memungkinkan pengangkatan tumor, tanpa perlu
melakukan operasi pembedahan terbuka.
Brachytherapy (terapi
radiasi internal): Dalam metode ini, pelet kecil atau biji bahan radioaktif
ditempatkan langsung ke kankernya dalam jangka pendek dengan tujuan mematikan
kankernya tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya. Metode ini dilakukan untuk
orang - orang yang karena satu dan lain hal tidak dapat menjalani operasi.
Kemoterapi untuk Kanker Usus
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat - obatan melalui infus ke dalam aliran darah ataupun tablet minum untuk mematikan sel-sel kankernya. Kemo kadang digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan kankernya, atau pada kasus kanker usus yang telah bermetastasis ke hati.
Target Terapi untuk Kanker Usus
Target terapi, kadang disebut sebagai smart drugs, yaitu hanya memfokuskan diri untuk mematikan sel-sel kankernya, sehingga tidak mengganggu sel-sel normal lainnya.
Contoh obat-obatan target
terapi untuk kanker usus, adalah: bevacizumab (Avastin ®), panitumumab
(vectibix), dan cetuximab (Erbitux). Obat ini merupakan antibodi monoclonal
buatan (versi manusia) untuk menyerang kanker pada akar molekulnya.
Target terapi biasanya
dilakukan bersamaan dengan kemoterapi untuk meningkatkan peluang keberhasilan
pengobatan.
Tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker usus adalah dengan rajin mengkonsumsi serat (biji-bijian, buah-buahan dan sayuran).Hindari makanan yang berbahan pewarna, pengawet, alcohol dan rokok. Banyak minum air putih dan hindari stress.
Saya ingin mengkisahkan pengalaman bapak saya yang dahulu nya juga mengidap tumor usus dan beliau tidak mau oprasi dan pemindahan anus ke pinggang,Beliau sudah menempuh brbagai pengobatan dan pada puncak nya sampai pergi ke penang untuk brobat tapi sampai di sana juga tidak ada perkembangan karna bapak tidak mau oprasi dia tetap keukeuh.
ReplyDeleteAkhir nya bapak saya disaran kan untuk kembali pulang.
Pada saat di perjalanan pulang kami ketemu seseorang di airport ...
Beliau menyarankan untuk segera brobat ke dokter yusuf yang kata nya punya obat untuk menyembuhkan bapak saya tanpa oprasi.
Karna kata beliau kalau kakak nya juga dulu mengidap tumor usus 12 jari dan sembuh setelah brobat ke dokter yusuf itu selama 4 bulan rutin..
Beliau pun memberkan no kontak dokter yusuf nya kepada kami.
Dan beliau brkata tak ada salah nya coba brobat ke beliau seperti itu.
Akhirnya sesampai nya kami dirumah saya mencoba menghubungi dokter yusuf nya...guna Ingin konsultasi dan brobat dengan beliau.
Dan kami pun mencoba br ikhtiar selama 4 bulan.
Kami hanya bisa pesan obat nya saja karna tidak bisa langsung datang ke alamat nya mengiangat kondisi bapak semakin lemah.
Akhir nya setelah 4 bulan doa kami di jabah allah ...
Bapak pun sembuh dari tumor usus nya, dan buang air besar nya juga sudah normal lagi. Dan setelah di USG di rumah sakit Hasan sadikin tumor nya sudah menghilang dan juga di endoscopy usus nya juga sudah br sih. Jadi saran saya untuk yang masih sakit dan Ingin sembuh segera coba brobat dengan Dr yusuf.
Ini nomor nomor beliau.
0-8-5-3-6-1-6-7-5-2-3-2
Kalau mau brobat dan Ingin sembuh segera lah hubungi beliau beliau punya obat racikan yang dapat menyembuh penyakit ini tanpa. Oprasi dengan jauh lebih baik dan sudah tr bukti sudah banyak orang yang sembuh.
Saya selaku anak dari bapak abdul rani sangat sangat br trimakasih kepada bapak Dokter yusuf yang sudah membantu menyembuhkan bapak saya dari penyakit kanker usus stadium 3.
ReplyDeleteselama 8 bulan dengan minum obat racikam beliau akhir nya bapak saya bisa sembuh sedia kala. sekali lagi trimakasih untuk Dokter yusuf atas pr hatian nya, konsultasi rutin nya dan obat racikan khusus nya.
Buat saudara yang mengalami penyakit kanker usus atau kanker lain nya dan masih mencari obat yang dapat menyembuhkan nya coba hubungi dokter yusuf beliau ada obat racikan khusus yaitu extrak daun batakan dan lain nya yang secara nyata menyembuhkan bapak saya. obat nya sangat mahal tapi sudah tr bukti karna bapak saya juga sudah sembuh dari kanker.Dan ini nomor Dr yusuf bila mau serius brobat seperti saya yang jauh dengan beliau saya brobat via WA dan obat yang saya pesan selama ini dan konsultasi rutin di nomor WA Dokter yusuf 085361675232