Friday, October 30, 2015

Cacar air


Dalam 2 minggu terakhir ini, sekurang – kurangnya ada 10 pasien yang berobat dan ternyata terkena cacar air, karena itu, pada kesempatan ini, saya coba menulis tentang cacar air. Cacar air atau disebut juga varicella dalam istilah medisnya adalah suatu infeksi virus yang menyebabkan rasa gatal, ruam di kulit (kelainan di kulit). Cacar air yang juga disebut chicken pox, sangatlah menular pada mereka – mereka yang sebelumnya belum pernah terjangkit penyakit ini atau belum pernah divaksinasi. Sebelum adanya vaksin, sebagian besar orang terkena penyakit ini sebelum mereka beranjak dewasa, yang kadang menimbulkan sejumlah komplikasi yang serius. Saat ini, jumlah kasus cacar air sudah menurun drastis.
Bagi sebagian besar orang, cacar air adalah penyakit yang ringan. Tetapi, masih lebih baik bila kita mencegahnya dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksin cacar air itu aman dan efektif untuk mencegah cacar air dan kemungkinan komplikasinya.

Gejala
Infeksi cacar air biasanya berlangsung antara 5 – 10 hari. Ruam khas yang muncul awal mengindikasikan terkena cacar air. Tanda dan gejala lainnya dapat muncul 1 – 2 hari sebelum rash itu muncul, yang meliputi:
·         Demam
·         Nafsu makan menurun
·         Sakit kepala
·         Rasa lelah dan tidak enak badan
Setelah rash atau kelainan kulit muncul, akan terjadi  3 fase :
1.       Benjolan di kulit berwarna merah muda yang muncul selama beberapa hari (bumps)
2.       Benjolan di kulit ini kemudian akan terangkat, terisi cairan yang terjadi sekitar 1 hari, yang kemudian akan bocor dan pecah (blisters)
3.       Terjadi kerak atau keropeng dan akan menjadi kering dalam beberapa hari dan kemudian sembuh. (scabbed lesions)

Kelainan kulit berupa rash dan benjolan ini akan terus muncul dalam beberapa hari, dan melalui 3 fase (bumps – blisters – scabbed lesion) yang sama. Setelah terinfeksi, penderita dapat menyebarkan virus sejak 48 jam sebelum rash muncul dan akan terus menular hingga semua kelainan kulit itu menjadi kerak dan kering.
Penyakit ini sering didapatkan pada anak – anak yang sehat, dan berlangsung ringan. Pada kasus yang parah, rash dapat menyebar dan memenuhi seluruh tubuh dan lesi ini juga dapat terbentuk di tenggorokan (menimbulkan nyeri telan), mata dan mucus membrane dari urethra, anus dan vagina. Rash baru akan terus muncul selama beberapa hari.



Kapan menemui dokter
Bila dicurigai anda atau keluarga anda terjangkit cacar air, konsutasikan pada dokter. Dokter akan mendiagnosa berdasarkan pemeriksaan pada rash khas yang terjadi dan gejala penyerta lainnya. Dokter juga akan meresepkan obat untuk meringankan gejala dari cacar air dan komplikasinya. Dapat juga mengatur janji dengan dokter anda untuk bisa mendapatkan giliran masuk periksa lebih awal sehingga mengurangi waktu tunggu dan kemungkinan menginfeksi pasien lain di ruang tunggu.
Juga beritahukan pada dokter anda bila terjadi komplikasi berikut :
·         Rash menyebar pada 1 atau kedua mata
·         Rash menjadi sangat merah, hangat dan nyeri, yang mengindikasikan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri.
·         Rash disertai rasa pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, nafas pendek, tremor, hilangnya koordinasi otot, batuk yang parah, muntah, kaku leher atau demam lebih dari 39,4 OC
·         Ada anggota keluarga dengan immune defisiensi atau berumur kurang dari 6 bulan.

Faktor Resiko
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella – zoster, sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan rash nya atau melalui droplet yang menyebar lewat udara saat batuk atau bersin.
Resiko untuk terjangkit penyakit ini bertambah bila :
·         Belum pernah terkena cacar air
·         Belum pernah mendapatkan vaksinasi untuk cacar air
·         Bekerja di sekolah atau fasilitas penitipan anak
·         Sering berinteraksi dengan anak – anak
Sebagian besar orang yang telah divaksin cacar atau yang pernah terkena cacar air ini, akan menjadi kebal terhadap virusnya.

Komplikasi
Cacar air merupakan penyakit yang ringan, tetapi juga dapat menjadi serius dan menimbulkan komplikasi terutama pada orang yang beresiko tinggi. Komplikasi ini meliputi :
·         Infeksi bacterial pada kulit, jaringan lunak, tulang, sendi dan darah (sepsis)
·         Pneumonia
·         Radang otak (encephalitis)
·         Toxic shock syndrome
·         Reye’s syndrome pada orang yang mengkonsumsi aspirin selama sakit cacar air

Siapa saja yang beresiko terkena komplikasi ini ?
Orang yang beresiko tinggi mengalami kompliasi dari cacar air ini adalah :
·         Bayi baru lahir dari ibu yang belum pernah terkena cacar air atau mendapat vaksin cacar
·         Orang dewasa
·         Ibu hamil yang belum pernah terkena cacar air
·         Orang dengan gangguan system imun karena pengobatan, seperti chemotherapy atau penyakit lain seperti kanker dan HIV
·         Orang yang dalam pengobatan steroid untuk penyakit atau suatu kondisi medis, semisal anak dengan asma
·         Orang yang mengkonsumsi obat untuk menekan system imunnya

Cacar air dan kehamilan
Komplikasi lain dari cacar air dapat mengenai wanita hamil. Cacar air yang terjadi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan sejumlah masalah pada bayinya, meliputi, berat badan lahir yang rendah, cacat lahir seperti abnormalitas pada lengan atau kaki. Ancaman terbesar pada bayi di kandungan terjadi bila ibu yang mengandung terjangkit cacar air pada minggu – minggu terakhir sebelum terjadi persalinan. Dapat menimbulkan komplikasi infeksi yang serius yang dapat mengancam di awal masa hidupnya.
Bila anda hamil dan belum mempunyai kekebalan terhadap cacar air, diskusikan pada dokter anda tentang resikonya bagi anda dan bayi anda.

Cacar air dan cacar ular
Jika anda sudah terkena cacar air, anda mempunyai resiko terkena penyakit lain yang disebabkan oleh virus varicella – zoster ini yang disebut cacar ular atau shingles atau dalam Bahasa medis kita sebut herpes zoster. Setelah infeksi cacar air, beberapa virus varicella – zoster tetap berada dalam sel saraf anda.
Beberapa tahun kemudian, virus ini dapat teraktifasi dan bermanifestasi sebagai herpes zoster, suatu rash di kulit yang menimbulkan rasa nyeri. Virus ini tampaknya teraktifasi dan muncul pada orang tua dan orang dengan system imun yang menurun.
Herpes zoster dapat menimbulkan kompliakasi yaitu berupa nyeri yang masih terus terasa bahkan lama setelah rash di kulit menghilang. Komplikasi ini dikenal dengan PHN (Post Herpetic Neuralgia) dan dapat berlangsung parah.
Vaksin terhadap herpes zoster ini telah tersedia (Zostavax) dan direkomendasikan pada orang dewasa yang berusia lebih dari 60 dan belum pernah terjangkit cacar air

Test dan diagnosis
Dokter biasanya mendiagnosa cacar air berdasarkan rash yang muncul. Bila ada keraguan terhadap diagnosis, cacar air dapat dikonfirmasi melalui pemeriksaan lab, termasuk tes darah dan kultur dari lesi di kulit.

Terapi dan obat
Pada anak yang sehat, cacar air biasanya tidak memerlukan terapi khusus. Dokter mungkin akan meresepkan antihistamine untuk meredakan rasa gatal, tetapi pada sebagian besar kasus, penyakit ini akan sembuh setelah melewati fase – fase nya secara alamiah.
Mereka – mereka yag telah sembuh dari cacar air, jangan mengkonsumsi aspirin. Hal ini dikarenakan aspirin dikaitkan dengan Reye’s syndrome, suatu kondisi yang jarang tetapi dapat mengancam nyawa.
Istirahat yang banyak dan hindari kontak dengan orang lain yang rentan. Cacar air ini sangatlah menular sampai rash di kulit menjadi kering.

 

Bila anda beresiko tinggi terhadap komplikasi


Untuk mereka yang mempunyai resiko tinggi terhadap komplikasi cacar air, dokter akan meresepkan obat untuk mempersingkat waktu dari infeksinya dan mengurangi resiko dari terjadinya komplikasi.
Bila anda atau anak anda termasuk resiko tinggi terjadi komplikasi, dokter akan meresepkan obat antivirus seperti acyclovir atau obat lain yang disebut immune globulin intravenous (IGIV). Pengobatan ini dapat meringankan penyakit bila diberikan dalam waktu 24 jam setelah rash kulit timbul. Obat antivirus lainya seperti valacyclovir (Valtrex) dan famciclovir (Famvir), juga dapat meringankan derajat keparahan penyakit ini, tetapi obat baru disetujui penggunaannya hanya pada orang dewasa. Pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan vaksin cacar setelah terkena virus ini. Vaksin ini dapat mencegah penyakit atau meringkankan tingkat keparahannya.
Sekali lagi perlu diingatkan pada mereka – mereka yang terkena cacar air, baik pada anak maupun orang dewasa, janganlah mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin, dikarenakan kombinasi ini menyebabkan suatu kondisi yang disebut Reye’s syndrome.

 

Terapi komplikasi

Jika terjadi komplikasi, dokter akan menyarankan pengobatan lain yang lebih cocok. Pengobatan untuk infeksi kulit atau pneumonia yang melibatkan penggunaan antibiotic. Pengobatan untuk encephalitis (radang otak) biasanya menggunakan obat antivirus dan pasien diharuskan rawat inap.

 

Gaya hidup dan pengobatan di rumah

Untuk membantu meredakan gejala dan mengurangi kasus komplikasi dari cacar air, lakukanlah hal berikut :

Jangan menggaruk
Menggaruk kulit yang terkena cacar air dapat menyebabkan scar atau jaringan parut yang lama sekali sembuh, serta meningkatkan resiko terjadi infeksi sekunder pada kulit. Bila anak anda tidak dapat berhenti menggaruknya :
·         Gunakan sarung tangan, terutama pada malam hari
·         Potong kukunya

Meredakan gatal dan gejala lain
Rash yang timbul pada cacar air dapat sangat gatal dan vesicle yang pecah dapat mebimbulkan nyeri. Rasa tidak tidak nyaman pada kulit, ditambah demam, sakit kepala dan rasa lelah, menyebabkan penderitanya merasakan sangat menderita. Untuk meredakannya, cobalah :
·         Mandi di air dingin (berendam) dengan menambahkan baking soda, oatmeal yang belum dimasak atau colloidal oatmeal --- oatmell yang ditumbuk halus yang digunakan untuk perendaman
·         Lotion calamine yang diberikan pada kulit yang terkena
·         Makanan yang lembut, bila cacar air juga muncul di mulut
·         Antihistamin untuk meredakan gatal. Konsultasikan pada dokter anda untuk mendapatkan antihistamine yang aman pada anak
·         Acetaminophen atau ibuprofen untuk demam yang ringan
!!! jangan memberikan aspirin pada penderita cacar air, karena dapat terjadi kondisi serius yang disebut Reye’s syndrome, dan juga jangan menterapi sendiri demam yang tinggi, tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Pencegahan
Vaksin cacar adalah pencegahan terbaik untuk mencegah cacar air. Ahli dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memperkirakan bahwa vaksin cacar memberikan perlindungan terhadap virus ini hingga 90 % pada anak yang belum pernah terkena. Meskipun vaksin tidak dapat memberikan perlindungan 100 %, tetapi dapat memperingan gejala bila suatu saat terjangkit penyakit ini.

Vaksin cacar (Varivax) direkomendasikan untuk :
·         Anak
Vaksin ini biasanya diberikan dalam 2 dosis, Pertama saat usia 12 – 15 bulan dan kedua saat berusia 4 – 6 tahun, sebagai bagian dari jadwal rutin imunisasi lain. Vaksin juga dapat digabungkan dengan vaksin campak, campak jerman dan rubella, tetapi kombinasi vaksin ini akan meningkatkan resiko demam dan kejang. Diskusikan plus dan minusnya dari kombinasi ini dengan dokter anda.
·         Anak yang berumur lebih tua dan belum divaksinasi
Anak yang berusia 7 – 12 tahun yang belum divaksinasi harus mendapatkan 2 dosis vaksinasi cacar yang diberikan dengan jeda waktu setidaknya 3 bulan. Anak yang berusia 13 tahun atau lebih yang belum mendapatkan vaksinasi juga harus mendapatkan 2 dosis vaksinasi dengan jeda wakti setidaknya 4 minggu.
·         Dewasa yang belum pernah terjangkit cacar air tetapi beresiko tinggi untuk terkena
Meliputi pekerja di bidang medis, guru, karyawan tempat penitipan anak, orang yang gemar traveling internasional, personel militer, orang dewasa yang hidup dengan anak dan semua wanita dalam usia produktif. Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi, harus mendapat 2 dosis vaksinasi dengan jeda waktu 4 – 8 minggu. Bila anda tidak ingat apakah pernah terjangkit cacar air atau divaksinasi, tes laboratorium dapat digunakan untuk menentukan status imun anda.
Bila anda sudah terkena cacar air, anda tidak perlu lagi mendapatkan vaksinasi. Dengan terkena cacar air, seseorang menjadi kebal terhadap cacar air untuk seumur hidupnya. Bisa saja terkena cacar air lebih dari satu kali, tetapi hal ini amat sangat jarang. Tetapi, bila anda berusia lebih dari 60 tahun, konsultasikan pada dokter anda tentang vaksinasi shingles

Vaksin cacar tidak diperbolehkan untuk :
·         Wanita hamil
·         Orang dengan imunitas yang rendah, semisal orang dengan HIV atau mereka yang menggunakan obat untuk menekan system imun
·         Orang yang alergi terhadap gelatin atau antibiotic neomycin
Konsultasikan pada dokter anda tentang perlu tidaknya divaksinasi. Bila anda berencana hamil, konsultasikan pada dokter untuk meyakinkan bahwa anda telah tervaksinasi sebelum mengandung.

Apakah aman dan efektif ?

Orang tua biasanya bertanya – tanya apakah vaksinasi itu aman. Semenjak vaksin cacar tersedia, telah terdapat penelitian yang membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif. Efek samping terhadap vaksinasi ini biasanya ringan dan meliputi kemerahan pada kulit, rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan, dan yang jarang terjadi, terjadi penonjolan kulit di lokasi suntikan


No comments:

Post a Comment