Dalam 2 minggu terakhir ini,
sekurang – kurangnya ada 10 pasien yang berobat dan ternyata terkena cacar air,
karena itu, pada kesempatan ini, saya coba menulis tentang cacar air. Cacar air
atau disebut juga varicella dalam istilah medisnya adalah suatu infeksi virus
yang menyebabkan rasa gatal, ruam di kulit (kelainan di kulit). Cacar air yang
juga disebut chicken pox, sangatlah menular pada mereka – mereka yang
sebelumnya belum pernah terjangkit penyakit ini atau belum pernah divaksinasi.
Sebelum adanya vaksin, sebagian besar orang terkena penyakit ini sebelum mereka
beranjak dewasa, yang kadang menimbulkan sejumlah komplikasi yang serius. Saat
ini, jumlah kasus cacar air sudah menurun drastis.
Bagi sebagian besar orang, cacar
air adalah penyakit yang ringan. Tetapi, masih lebih baik bila kita mencegahnya
dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksin cacar air itu aman dan efektif untuk
mencegah cacar air dan kemungkinan komplikasinya.
Gejala
Infeksi cacar air biasanya berlangsung antara 5 – 10 hari. Ruam khas
yang muncul awal mengindikasikan terkena cacar air. Tanda dan gejala lainnya
dapat muncul 1 – 2 hari sebelum rash itu muncul, yang meliputi:
·
Demam
·
Nafsu makan menurun
·
Sakit kepala
·
Rasa lelah dan tidak enak badan
Setelah rash atau kelainan kulit muncul, akan terjadi 3 fase :
1.
Benjolan di kulit berwarna merah muda yang
muncul selama beberapa hari (bumps)
2.
Benjolan di kulit ini kemudian akan terangkat,
terisi cairan yang terjadi sekitar 1 hari, yang kemudian akan bocor dan pecah
(blisters)
3.
Terjadi kerak atau keropeng dan akan menjadi
kering dalam beberapa hari dan kemudian sembuh. (scabbed lesions)
Kelainan kulit berupa rash dan benjolan ini akan terus muncul dalam
beberapa hari, dan melalui 3 fase (bumps – blisters – scabbed lesion) yang
sama. Setelah terinfeksi, penderita dapat menyebarkan virus sejak 48 jam
sebelum rash muncul dan akan terus menular hingga semua kelainan kulit itu menjadi
kerak dan kering.
Penyakit ini sering didapatkan pada anak – anak yang sehat, dan
berlangsung ringan. Pada kasus yang parah, rash dapat menyebar dan memenuhi
seluruh tubuh dan lesi ini juga dapat terbentuk di tenggorokan (menimbulkan
nyeri telan), mata dan mucus membrane dari urethra, anus dan vagina. Rash baru
akan terus muncul selama beberapa hari.
Kapan menemui dokter
Bila dicurigai anda atau keluarga anda terjangkit cacar air,
konsutasikan pada dokter. Dokter akan mendiagnosa berdasarkan pemeriksaan pada
rash khas yang terjadi dan gejala penyerta lainnya. Dokter juga akan meresepkan
obat untuk meringankan gejala dari cacar air dan komplikasinya. Dapat juga
mengatur janji dengan dokter anda untuk bisa mendapatkan giliran masuk periksa
lebih awal sehingga mengurangi waktu tunggu dan kemungkinan menginfeksi pasien
lain di ruang tunggu.
Juga beritahukan pada dokter anda bila terjadi komplikasi berikut :
·
Rash menyebar pada 1 atau kedua mata
·
Rash menjadi sangat merah, hangat dan nyeri,
yang mengindikasikan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri.
·
Rash disertai rasa pusing, disorientasi, detak
jantung yang cepat, nafas pendek, tremor, hilangnya koordinasi otot, batuk yang
parah, muntah, kaku leher atau demam lebih dari 39,4 OC
·
Ada anggota keluarga dengan immune defisiensi
atau berumur kurang dari 6 bulan.
Faktor Resiko
Cacar air adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus varicella – zoster, sangat menular dan dapat menyebar
dengan cepat. Virus ini ditularkan melalui kontak dengan rash nya atau melalui
droplet yang menyebar lewat udara saat batuk atau bersin.
Resiko untuk terjangkit penyakit ini bertambah bila :
·
Belum pernah terkena cacar air
·
Belum pernah mendapatkan vaksinasi untuk cacar
air
·
Bekerja di sekolah atau fasilitas penitipan
anak
·
Sering berinteraksi dengan anak – anak
Sebagian besar orang yang telah divaksin cacar atau yang pernah
terkena cacar air ini, akan menjadi kebal terhadap virusnya.
Komplikasi
Cacar air merupakan penyakit yang
ringan, tetapi juga dapat menjadi serius dan menimbulkan komplikasi terutama
pada orang yang beresiko tinggi. Komplikasi ini meliputi :
·
Infeksi bacterial pada kulit, jaringan lunak,
tulang, sendi dan darah (sepsis)
·
Pneumonia
·
Radang otak (encephalitis)
·
Toxic shock syndrome
·
Reye’s syndrome pada orang yang mengkonsumsi
aspirin selama sakit cacar air
Siapa saja yang
beresiko terkena komplikasi ini ?
Orang yang beresiko
tinggi mengalami kompliasi dari cacar air ini adalah :
·
Bayi baru lahir dari
ibu yang belum pernah terkena cacar air atau mendapat vaksin cacar
·
Orang dewasa
·
Ibu hamil yang belum
pernah terkena cacar air
·
Orang dengan gangguan
system imun karena pengobatan, seperti chemotherapy atau penyakit lain seperti
kanker dan HIV
·
Orang yang dalam
pengobatan steroid untuk penyakit atau suatu kondisi medis, semisal anak dengan
asma
·
Orang yang
mengkonsumsi obat untuk menekan system imunnya
Cacar air dan kehamilan
Komplikasi lain dari cacar air dapat mengenai wanita hamil. Cacar
air yang terjadi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan sejumlah masalah pada
bayinya, meliputi, berat badan lahir yang rendah, cacat lahir seperti
abnormalitas pada lengan atau kaki. Ancaman terbesar pada bayi di kandungan
terjadi bila ibu yang mengandung terjangkit cacar air pada minggu – minggu
terakhir sebelum terjadi persalinan. Dapat menimbulkan komplikasi infeksi yang
serius yang dapat mengancam di awal masa hidupnya.
Bila anda hamil dan belum mempunyai kekebalan terhadap cacar air,
diskusikan pada dokter anda tentang resikonya bagi anda dan bayi anda.
Cacar air dan cacar ular
Jika anda sudah terkena cacar air, anda mempunyai resiko terkena
penyakit lain yang disebabkan oleh virus varicella – zoster ini yang disebut
cacar ular atau shingles atau dalam Bahasa medis kita sebut herpes zoster.
Setelah infeksi cacar air, beberapa virus varicella – zoster tetap berada dalam
sel saraf anda.
Beberapa tahun kemudian, virus ini dapat teraktifasi dan
bermanifestasi sebagai herpes zoster, suatu rash di kulit yang menimbulkan rasa
nyeri. Virus ini tampaknya teraktifasi dan muncul pada orang tua dan orang
dengan system imun yang menurun.
Herpes zoster dapat menimbulkan kompliakasi yaitu berupa nyeri yang
masih terus terasa bahkan lama setelah rash di kulit menghilang. Komplikasi ini
dikenal dengan PHN (Post Herpetic Neuralgia) dan dapat berlangsung parah.
Vaksin terhadap herpes zoster ini telah tersedia (Zostavax) dan
direkomendasikan pada orang dewasa yang berusia lebih dari 60 dan belum pernah
terjangkit cacar air
Test dan diagnosis
Dokter biasanya mendiagnosa cacar air berdasarkan rash yang muncul.
Bila ada keraguan terhadap diagnosis, cacar air dapat dikonfirmasi melalui
pemeriksaan lab, termasuk tes darah dan kultur dari lesi di kulit.
Terapi dan obat
Pada anak yang sehat, cacar air
biasanya tidak memerlukan terapi khusus. Dokter mungkin akan meresepkan
antihistamine untuk meredakan rasa gatal, tetapi pada sebagian besar kasus,
penyakit ini akan sembuh setelah melewati fase – fase nya secara alamiah.
Mereka – mereka yag telah sembuh
dari cacar air, jangan mengkonsumsi aspirin. Hal ini dikarenakan aspirin
dikaitkan dengan Reye’s syndrome, suatu kondisi yang jarang tetapi dapat
mengancam nyawa.
Istirahat yang banyak dan hindari
kontak dengan orang lain yang rentan. Cacar air ini sangatlah menular sampai
rash di kulit menjadi kering.
Bila anda beresiko tinggi terhadap
komplikasi
Untuk mereka yang mempunyai resiko
tinggi terhadap komplikasi cacar air, dokter akan meresepkan obat untuk
mempersingkat waktu dari infeksinya dan mengurangi resiko dari terjadinya
komplikasi.
Bila anda atau anak anda termasuk
resiko tinggi terjadi komplikasi, dokter akan meresepkan obat antivirus seperti
acyclovir atau obat lain yang disebut immune globulin intravenous (IGIV). Pengobatan
ini dapat meringankan penyakit bila diberikan dalam waktu 24 jam setelah rash
kulit timbul. Obat antivirus lainya seperti valacyclovir (Valtrex) dan
famciclovir (Famvir), juga dapat meringankan derajat keparahan penyakit ini,
tetapi obat baru disetujui penggunaannya hanya pada orang dewasa. Pada beberapa
kasus, dokter akan merekomendasikan vaksin cacar setelah terkena virus ini.
Vaksin ini dapat mencegah penyakit atau meringkankan tingkat keparahannya.
Sekali lagi perlu diingatkan pada
mereka – mereka yang terkena cacar air, baik pada anak maupun orang dewasa,
janganlah mengkonsumsi obat yang mengandung aspirin, dikarenakan kombinasi ini
menyebabkan suatu kondisi yang disebut Reye’s syndrome.
Terapi komplikasi
Jika terjadi komplikasi, dokter
akan menyarankan pengobatan lain yang lebih cocok. Pengobatan untuk infeksi
kulit atau pneumonia yang melibatkan penggunaan antibiotic. Pengobatan untuk
encephalitis (radang otak) biasanya menggunakan obat antivirus dan pasien
diharuskan rawat inap.
Gaya hidup dan pengobatan di rumah
Untuk membantu
meredakan gejala dan mengurangi kasus komplikasi dari cacar air, lakukanlah hal
berikut :
Jangan menggaruk
Menggaruk kulit yang
terkena cacar air dapat menyebabkan scar atau jaringan parut yang lama sekali
sembuh, serta meningkatkan resiko terjadi infeksi sekunder pada kulit. Bila
anak anda tidak dapat berhenti menggaruknya :
·
Gunakan sarung
tangan, terutama pada malam hari
·
Potong kukunya
Meredakan gatal dan gejala
lain
Rash yang timbul pada cacar air dapat sangat gatal dan vesicle yang
pecah dapat mebimbulkan nyeri. Rasa tidak tidak nyaman pada kulit, ditambah
demam, sakit kepala dan rasa lelah, menyebabkan penderitanya merasakan sangat
menderita. Untuk meredakannya, cobalah :
·
Mandi di air dingin (berendam) dengan
menambahkan baking soda, oatmeal yang belum dimasak atau colloidal oatmeal ---
oatmell yang ditumbuk halus yang digunakan untuk perendaman
·
Lotion calamine yang diberikan pada kulit yang
terkena
·
Makanan yang lembut, bila cacar air juga muncul
di mulut
·
Antihistamin untuk meredakan gatal. Konsultasikan
pada dokter anda untuk mendapatkan antihistamine yang aman pada anak
·
Acetaminophen atau ibuprofen untuk demam yang
ringan
!!!
jangan memberikan aspirin pada penderita cacar air, karena dapat terjadi
kondisi serius yang disebut Reye’s syndrome, dan juga jangan menterapi sendiri
demam yang tinggi, tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan
Vaksin cacar adalah pencegahan terbaik untuk mencegah cacar air.
Ahli dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) memperkirakan bahwa
vaksin cacar memberikan perlindungan terhadap virus ini hingga 90 % pada anak
yang belum pernah terkena. Meskipun vaksin tidak dapat memberikan perlindungan
100 %, tetapi dapat memperingan gejala bila suatu saat terjangkit penyakit ini.
Vaksin cacar (Varivax) direkomendasikan untuk :
·
Anak
Vaksin ini biasanya diberikan
dalam 2 dosis, Pertama saat usia 12 – 15 bulan dan kedua saat berusia 4 – 6
tahun, sebagai bagian dari jadwal rutin imunisasi lain. Vaksin juga dapat
digabungkan dengan vaksin campak, campak jerman dan rubella, tetapi kombinasi
vaksin ini akan meningkatkan resiko demam dan kejang. Diskusikan plus dan
minusnya dari kombinasi ini dengan dokter anda.
·
Anak yang berumur lebih tua dan belum
divaksinasi
Anak yang berusia 7 – 12
tahun yang belum divaksinasi harus mendapatkan 2 dosis vaksinasi cacar yang
diberikan dengan jeda waktu setidaknya 3 bulan. Anak yang berusia 13 tahun atau
lebih yang belum mendapatkan vaksinasi juga harus mendapatkan 2 dosis vaksinasi
dengan jeda wakti setidaknya 4 minggu.
·
Dewasa yang belum pernah terjangkit cacar air
tetapi beresiko tinggi untuk terkena
Meliputi pekerja di bidang
medis, guru, karyawan tempat penitipan anak, orang yang gemar traveling
internasional, personel militer, orang dewasa yang hidup dengan anak dan semua
wanita dalam usia produktif. Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air
atau belum divaksinasi, harus mendapat 2 dosis vaksinasi dengan jeda waktu 4 –
8 minggu. Bila anda tidak ingat apakah pernah terjangkit cacar air atau
divaksinasi, tes laboratorium dapat digunakan untuk menentukan status imun
anda.
Bila anda sudah terkena cacar
air, anda tidak perlu lagi mendapatkan vaksinasi. Dengan terkena cacar air,
seseorang menjadi kebal terhadap cacar air untuk seumur hidupnya. Bisa saja
terkena cacar air lebih dari satu kali, tetapi hal ini amat sangat jarang.
Tetapi, bila anda berusia lebih dari 60 tahun, konsultasikan pada dokter anda
tentang vaksinasi shingles
Vaksin
cacar tidak diperbolehkan untuk :
·
Wanita hamil
·
Orang dengan imunitas yang rendah, semisal
orang dengan HIV atau mereka yang menggunakan obat untuk menekan system imun
·
Orang yang alergi terhadap gelatin atau
antibiotic neomycin
Konsultasikan pada dokter anda tentang perlu tidaknya divaksinasi.
Bila anda berencana hamil, konsultasikan pada dokter untuk meyakinkan bahwa
anda telah tervaksinasi sebelum mengandung.
Apakah aman dan efektif ?
Orang tua biasanya
bertanya – tanya apakah vaksinasi itu aman. Semenjak vaksin cacar tersedia,
telah terdapat penelitian yang membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif.
Efek samping terhadap vaksinasi ini biasanya ringan dan meliputi kemerahan pada
kulit, rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan, dan yang jarang terjadi,
terjadi penonjolan kulit di lokasi suntikan